Senin, 23 Februari 2009

Chatt!nG M!rc pake' HandPhone

Pengen sich chatting dengan orang lain, tapi harus pake computer. Wekz,,, sudah harga warnet yang mahal terus tuch bandwith yang minim, jaringan yang pada Request Time Out (RTO), bikin muka tambah jelek, marah, jengkel, pokoknya muka yang pada hancur dech. Pasti banyak dech temen-temen yang pengen maen aja di HP kan bisa mengghemat biaya untuk ke warnet. Sebenarnya banyak sich aplikasi-aplikasi chatting buat HP, seperti Whizper, Mig33 pokoknya masih banyak lagi dech.
Tapi aplikasi chatting ini banyak yang belum tahu cara menggunakannya. Akhirnya temenku pengen sich chatting lewat HP karena diajak ama Cewe hasil kenalannya di Friendster. Dan ia bertanya kepadaku, kaya gini dech dialognya “ Eh… San adakah aplikasi Handphone untuk chatting yang kaya MIRC? “.Setelah pikir-pikir kayanya ada dech artikel dari YoygaFree tentang chatting MIRC lewat HP, dan ia minta untuk di posting di Blogku. ]
Cara menggunakan aplikasinya ini pokoknya hampir sama dech dengan MIRC klo sering pake pasti dech tahu, cuman lebih sederhana. Tapi aplikasi chatting ini hanya bisa digunakan pada HP yang berbasis Symbian aja, klo yang laennya blum mendukung aplikasi ini. Yang pengen download bisa langsung klik download Klo dah di download, langsung dech install tapi ingat harus aktifkan GPRS pada HP. Sekian dulu yach, semoga bisa bermanfaat.......

Minggu, 22 Februari 2009

DNS and DHCP

           Buat rekan2x yg belum bisa pasang server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) di Linux, ini aku ada share sedikit tentang server DHCP di Linux, instalasi & settingnya. K untuk ulasan konsep & teorinya sudah banyak sekali yang share di Internet, jadi yg aku tulis di sini terutama untuk praktek instalasi & settingnya saja.

Server DHCP di Linux

          DHCP server adalah sebuah service yg memberikan pelayanan dalam sebuah jaringan komputer dimana IP address (+ beberapa setting lain) tidak dipasang secara statis di masing2x komputer, melainkan diberikan oleh server secara dinamis (bisa juga statis tapi tetap diberikan oleh server, yg dikenal dg reservasi atau pencadangan IP address tertentu yg diberikan kepada komputer dg MAC address tertentu pula).

         Hal ini akan sangat membantu seorang administrator jaringan untuk mengelola suatu jaringan besar yg terdiri dari ratusan bahkan ribuan komputer dengan mempermudah pengelolaan jaringan dg memusatkan pengelolaan IP address jaringan dalam sebuah server. Jadi setiap komputer dalam jaringan akan meminta konfigurasi IP kepada server DHCP yg akan membagikan IP address sesuai konfigurasi yg dipasang di server tsb.

           DHCP server berjalan di atas sistem Windows maupun Linux dg hampir tidak ada perbedaan dalam kemampuannya memberikan layanan utama berupa pemberian IP Address pada jaringan secara dinamis.

Karakteristik dari DHCP server yang berjalan di sistem Linux:

1. Server dapat berjalan lebih cepat & stabil. Sistem-sistem Unix clone sudah diakui mempunyai reliabilitas yang sangat tinggi dalam menjalankan aplikasi-aplikasinya, dan ini berarti termasuk juga di Linux yang juga merupakan salah satu clone Unix. Linux juga seperti turunan Unix lain dapat dioperasikan hanya dengan command text saja. Ini berarti resource yang dibutuhkan server pasti lebih kecil daripada resource yang dibutuhkan untuk menjalankan software berbasis grafis seperti di sistem Windows.

2. Dijalankan dengan dua aplikasi daemon untuk server dan client, misalnya : dhcpd (DHCP daemon) untuk server dan dhcpcd (DHCP client daemon) untuk client.
3. File-file setting untuk DHCP di Linux umumnya diletakkan di dalam direktori /etc dan /var/lib/dhcp

4. Setting DHCP dilakukan dalam sebuah file yaitu : /etc/dhcpd.conf dan akan menyimpan hasil transaksi penyewaan IP address di dalam sebuah file yang bernama /var/lib/dhcpcd.leases. Bila file ini tidak ada, DHCP tidak akan dapat bekerja.

5. Setting relatif mudah karena hanya dipusatkan di satu file saja (/etc/dhcpd.conf) dan hanya terdiri dari beberapa baris perintah untuk memberikan layanan yang cukup lengkap.

Bagaimana DHCP bekerja dalam Linux

      Client DHCP bekerja sebagai program level aplikasi. Sekalipun mengkonfigurasikan beberapa aspek mendasar dari operasi kernel sistem operasi, namun tidak perlu dijalankan sebagai kode kernel level.
Dalam hal ini semua yang dilakukan client sebenarnya adalah :

*

Mengirim dan menerima beberapa paket UDP
*

Mengekstrak nilai dari jawaban DHCPACK
*

Menerapkan nilai tersebut pada sistem, seperti yang dilakukan ifconfig atau route.

Sedikit kesulitannya adalah client harus menangani lease DHCP sehingga setiap kali ia harus menghubungi server untuk memperpanjang lease terbaru. Untuk alasan ini, client berjalan sebagai “daemon”, yaitu aplikasi yang berjalan pada background, tidak terkoneksi ke terminal apapun (hal ini menjelaskan nama client dhcpcd, sekalipun untuk pertamakalinya akan tampak membingungkan).

Detail lease dicatat dalam dalam suatu file teks. Sekalipun mesin tersebut reboot dalam masa itu, client DHCP dapat menggunakan informasi ini pada saat berikutnya client me-request lease dari server DHCP. Dengan demikian satu mesin dapat menggunakan IP yg sama selama beberapa lama sekalipun alamat tersebut dialokasikan secara dinamis. Informasi ini juga disimpan dalam file dhcpcd.leases yg biasanya terdapat dalam direktodi /var/lib/dhcp

Instalasi DHCP server pada Linux

Cara menginstall server DHCP pada Linux relatif mudah. Di sini saya menggunakan Linux Mandriva 2007.1 yang merupakan turunan dari Red Hat Linux sehingga dapat menggunakan paket instalasi RPM yang lebih mudah. Perintah text instalasi secara manual misalnya seperti ini (sbg root) :

# rpm –ivh dhcp-server-3.0.5-7mdv2007.1.rpm

maka sistem akan menginstalkan paket instalasi DHCP server. Bila ada dependensi harus diinstall dulu secara manual. Tetapi pada distro Mandriva 2007.1 dapat dilakukan cara instalasi yang lebih mudah yaitu dengan menggunakan utility urpmi seperti ini :

# urpmi dhcp

maka sistem akan menginstallkan paket DHCP sekaligus dengan semua dependensi yang dibutuhkan. Untuk melakukan pengecekan apakah software sudah terinstall digunakan perintah :

# rpm –qa |grep dhcp



maka sistem akan menampilkan software-software terinstall yang mengandung kata “dhcp”.


Setelah instalasi selesai, sistem akan membuat file-file konfigurasi untuk DHCP yang terdiri dari 2 file utama yang harus ada untuk dapat menjalankan aplikasi DHCP yang diinstall, yaitu :

*

/etc/dhcpd.conf
*

/var/lib/dhcp/dhcpcd.leases

Isi dari file /etc/dhcpd.conf yang digunakan untuk memberikan layanan DHCP server pada jaringan bisa di setting sesuai kebutuhan dan dapat dipakai oleh DHCP client baik dari sistem Linux maupun dari sistem Windows. File /var/lib/dhcpd/dhcpcd.leases juga harus ada walaupun pada awalnya hanya sebuah file kosong. Tanpa file ini DHCP tidak akan berjalan. Sebagai contoh di sini kita akan setting server DHCP untuk kebutuhan2x sebagai berikut :

1. PC server DHCP (Linux Mandriva 2007.1) disetting IP statis 192.168.0.1

2. Memberikan alamat IP antara 192.168.0.11 dan 192.168.0.100 pada jaringan

3. Memberikan pada client setting-setting sebagai berikut : subnet mask 255.255.255.0, alamat broadcast 192.168.0.255, default gateway 192.168.0.1, server DNS 192.168.0.10, nama domain default adalah jarkom.net, dan server WINS pada 192.168.0.11 (untuk client windows versi lama)

4. Memberikan lease-lease untuk waktu default 6 jam dan maximal 12 jam

5. Memberikan reservasi alamat IP untuk kartu ethernet dengan MAC address 00-14-2A-06-18-D5 dengan alamat 192.168.0.30 pada komputer Windows XP dan MAC address 00-0C-29-77-78-67 dengan alamat 192.168.0.50 pada komputer Linux openSUSE 10.2

Untuk kebutuhan setting seperti itu maka isi file /etc/dhcpd.conf harus diedit & disesuaikan sehingga menjadi seperti dalam gambar berikut yg sudah diberikan keterangan penggunaan masing2x barisnya.



Dan kemudian untuk menjalankannya harus dilakukan restart terhadap service-nya dulu :

# /etc/rc.d/init.d/dhcpd restart

Perintah ini juga harus selalu dilakukan setelah melakukan perubahan apapun pada isi file /etc/dhcpd.conf. Kemudian apabila menghendaki agar DHCP server selalu start secara otomatis pada saat komputer dijalankan, maka perintah “/etc/rc.d/init.d/dhcpd start” harus dimasukkan dalam file /etc/rc.local yang berfungsi seperti file autoexec.bat dalam sistem Windows.

Instalasi DHCP Client

Memperoleh IP address dinamis server DHCP dari PC client dilakukan dengan cukup mudah baik pada sistem Windows maupun pada sistem Linux. Dan keduanya juga dapat dikonfigurasi dengan menggunakan utility grafis maupun text command. Cara instalasinya misalnya seperti demikian :

1. Client Windows XP Professional SP2.

Dari client Windows bisa dilakukan setting untuk permintaan IP addres di server dengan memilih Obtain dalam halaman setting Control Panel - Network.

Atau juga dapat dengan command text di command prompt dengan mengetikkan di Command Prompt perintah untuk meminta lease IP address baru pada server DHCP :

C:\> ipconfig /renew

Dan bila diinginkan untuk menghapus konfigurasi lesase DHCP yang sedang berjalan digunakan perintah :

C:\> ipconfig /release

Untuk melihat konfigurasi yang telah terpasang, gunakan perintah :

C:\> ipconfig /all









2. Client Linux openSUSE 10.2

Untuk DHCP client di Linux juga relatif mudah memasangnya, pertama dengan menyesuaikan setting di file /etc/sysconfig/network/ifcfg-eth0-[mac-address] seperti gambar berikut. Catatan : path dan nama file bisa tidak sama tergantung distro Linux yang dipakai. Path dan nama file tadi adalah untuk distro Linux openSUSE 10.2 yang saya pakai di sini.


Kemudian cek apakah aplikasi dhcpcd sudah terinstall di komputer Linux yg akan dijadikan DHCP client (cat : untuk distro selain openSUSE mungkin bisa berbeda) :

# rpm -qa |grep dhcpcd

Kalau belum terinstall, install dulu dengan menggunakan tool YaST untuk software DHCP client. Bisa lakukan dg memasukkan kata “dhcpcd” di kolom search software. Setelah muncul, beri check lalu jalankan instalasi. Setelah instalasi selesai ulangi pengecekan di shell dg perintah yg sama.

Kemudian gunakan command text seperti berikut untuk melepas lease IP (dhcpcd –d –k eth0) dan merequest IP address dari server DHCP (dhcpcd –d –B eth0):



Opsi –k >>> adalah untuk melepas lease IP yang sedang berjalan

Opsi -B >>> adalah untuk meminta lease IP baru pada server DHCP

Opsi -d >>> adalah agar dhcpcd mengirimkan banyak informasi ke file /var/log/messages yang akan berguna untuk mengetahui seriap detail proses yang terjadi, termasuk untuk memudahkan troubleshooting bila ada suatu masalah yang terjadi. File tersebut salah satu file log terpenting dalam Linux yang mencatat hampir semua peristiwa yang terjadi dalam sistem, termasuk semua yang terjadi pada saat koneksi DHCP server & client terbentuk.

Gambar berikut adalah menampilkan isi dari file /var/log/messages di shell secara dinamis dengan menampilkan terus menerus baris-baris terbaru yang terjadi, dengan menggunakan perintah :

# tail –f /var/log/messages



Pada client DHCP yang menggunakan Linux, apabila menggunakan konfigurasi DHCP untuk mendapatkan nama domain dan alamat DNS server dalam jaringan, maka setelah client mendapatkan lease IP baru dari server DHCP, maka otomatis DHCP akan merubah isi file /etc/resolv.conf yaitu sebuah file yang berisi konfigurasi nama domain & alamat DNS server untuk komputer yang bersangkutan. Sehingga bila file itu sudah berisi suatu setting tertentu secara manual, maka DHCP akan menghapusnya dan menggantinya dengan konfigurasi yang ada di server DHCP. Sebenarnya hal ini bisa dihindari dengan menambahkan satu opsi lagi dalam command text sewaktu meminta lease IP baru dari server. Opsi-opsi itu dapat dilihat dengan menjalankan perintah :

# man dhcpcd

atau

# dhcpcd –help

Setelah ada DHCP client yang meminta lease IP baru ke server DHCP, maka dhcpd akan menuliskan setiap penyewaan IP yang terjadi ke sebuah file yang bernama : /var/lib/dhcp/dhcpcd.leases di server DHCP. Isi file tersebut adalah seperti gambar berikut :


Begitulah sedikit share dari aku tentang cara instalasi dan setting Server DHCP menggunakan Linux dg Client DHCP menggunakan platform Linux & Windows. Semoga dapat bermanfaat buat rekan2x Linuxers yg membutuhkan.

Minggu, 08 Februari 2009

Tahukah Q-mu?!
Memandang wajah seorang yang berilmu adlah ibadah.

Jarak paling dekat diantara hamba & Allah adalah apabila ia bersujud.

Tidak pantas seorang bertanya tentang dirinya kecuali pada Al-qur’an, jika ia mencintai Al-qur’an berarti ia mencintai Allah.

Siapa saja yang rindu bertemu Allah, maka Allah merindukannya.

Ke-Fakiran adalah baju kebesaran para Nabi, lencana para Atqiya’(orang yang berhati-hati), pakaian orang bertakwa & kendaraan orang” jujur(shodiqin).

Apabila seorang pendurhaka menganiayamu bunuhlah ia dengan kebaikan, bukan dengan kejelekan. Berbuatlah baik kepadanya ketika ia berbuat jelek. Karena Allah Maha Perkasa, Maha Melihat dan Maha Mendengar.

Seorang dengan budi pekerti yang baik pasti akan mencapai derajat orang yang bangun malam dengan bibir kering karena dzikir.

Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Kesuksesan bisa dicapai apabila saling mencintai bukan saling mencurigai.

Kita senang bukan karena bisa makan enak, melainkan kita senang karena kita bisa memberi makan orang lain.

Hidup ini adalah untuk ibadah!
Hidup ini adalah perjuangan! Karena kita dijadikan menjadi Kholifah. Dunia seperti lautan, sudah banyak manusia yang tenggelam didalamnya. Semoga kita tak tenggelam didalamnya dan mengikuti arus yang ditunjukkan yang Kuasa.

Hidup kita ini sebenarnya berlangsung singkat. Namun waktu yang singkat itu terasa lama apabila kita mau memenfaatkan secara baik.

Pikullah segala penderitaan dengan penuh tawakal. Penderitaan itu mungkin pada saatnya akan menguntungkan anda.
 


PIDATO PERTANGGUNG JAWABAN IBLIS

Assalamu’alaikum....

Wahai sekalian para kafir dan munafik yang celaka! Sebagaimana saudara” ketahui bahwa janja Allah adalah benar. Begitu juga tentang kematian, kiamat, padang mahsyar,perhitungan amal dan tentang vonis hukuman serta ganjaran.
Sungguh meleset dugaanmu, semula kalian mengira bahwa dengan mengikutiku kalian akan selamat. Kalian terlalu PeDe, semua ini tidak akan terjadi. Oleh karena itu,apapun tuntutan kalian, kenyataan telah terjadi atas diri kalian dan diriku sendiri. Kita telah ditempatkan diruangan yang amt panas ini.
Hari ini aku kemukakan kepada kalian semua atas Pertanggung Jawabanku. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada kekuasaan bagiku atas diri kalian. Dulu aku tidak menjanjikan keselamatan bagi kalian. Aku hanya mengganggu, mengajak, dan menyuruh kalian untuk bermaksiat. Karena kalian mengikutiku, maka hari ini kalian merasakan akibatnya. Untuk itu janganlah mencercaku. Cercalah diri kalian sendiri. Ketika aku menyuruh kalian bermaksiat dan


                                                  Wanita – Wanita Ahli Syurga

1. Ridho dengan suami yang telah dijodohkan oleh Allah.
2. Menjadi istri yang setia kepada suaminya dikala senang dan susah.
3. Selalu memohon maaf kepada suami.
4. Senantiasa taat akan perintah suami selagi tidak bertentangan dengan syariat.
5. Senantiasa mendahulukan suami dalam segala keadaan.
6. Senantiasa menghibur hati suami terutama bila suami dalam kesusahan.
7. Bila dipandang suami senantiasa menyenangkan.
8. Melembutkan pandangan dan tunduk apabila dihadapan suami.
9. Tidak pernah menolak bila disentuh suami kapanpun ia perlu.
10. Tidak berkhianat pada harta, perkara dan sebagainya tatkala suami tidak ada.
11. Senantiasa hormat kepada suami dan ibu/bapak suaminya.
12. Selalu mendoakan keselamatan dan kesejahteraan untuk suami.
13. Selalu bersih dan bersolek untuk membahagiakan hati suami bila dipandang.
14. Tidak pernah menunjukkan wajah yang muram dan berlaku kasar terhadap suami.
15. Menyambut pulangnya suami dengan senyuman dan mencium tangan suami.



                                             Wanita – Wanita Penghuni Neraka

1. Wanita yang mempertontonkan kecantikannya.
2. Wanita yang mencukur rambutnya.
3. Wanita yang meratap.
4. Wanita yang menyambung rambut.
5. Wanita yang mencabuti rambut alis.
6. Wanita yang merenggangkan gigi.
7. Wanita yang suka memakai parfum berlebihan.
8. Wanita yang munafik.
9. Wanita yang mencuri.
10. Wanita yang berpakaian tapi sebenarnya telanjang.
11. Wanita yang durhaka kepada suaminya.
12. Wanita yang tidak mau hamil.
13. Wanita yang merebut suami orang lain.
14. Wanita yang berzina.
15. Wanita yang menyakiti tetangganya.
16. Wanita yang menyerupai pria atau sebaliknya.
17. Wanita biduan.
18. Wanita yang memakan barang haram.
19. Wanita yang mengabaikan sholat.
20. Wanita yang gemar menggunjing orang lain.
21. Wanita yang mengadu domba.
22. Wanita yang berlebihan dalam berkabung.
23. Wanita pendusta.
24. Wanita yang membuat tato dan tahi lalat.
25. Wanita penyihir.